Seiring berkembangnya teknologi yang semakin canggih, blockchain lahir sebagai salah satu inovasi besar yang menggemparkan berbagai industri. Awalnya dikenal sebagai teknologi di balik Bitcoin, teknologi ini berkembang pesat hingga mengalahkan dunia kripto dan membuka jalan baru untuk menciptakan sistem yang lebih transparan, aman, dan efisien di berbagai industri.
Apa Itu Blockchain?
Menurut Nakamoto (2008), blockchain merupakan sistem buku besar digital (ledger), yang menyediakan data secara terdesentralisasi ke berbagai komputer atau titik. Setiap transaksi dicatat ke dalam blok yang terhubung satu sama lain dan terenkripsi secara berurutan.
Berdasarkan Don Tapscott (2016), “Blockchain adalah teknologi yang tidak hanya mengubah cara kita bertransaksi tetapi juga mendemokratisasi akses terhadap informasi.” Inilah alasan mengapa teknologi blockchain dianggap begitu inovatif.
Kelebihan Teknologi Blockchain:
Transparansi dan Keamanan
Blockchain memastikan setiap transaksi dicatat secara permanen dan dapat diverifikasi oleh siapa saja. Sistem ini cukup ideal untuk berbagai sektor seperti keuangan yang membutuhkan transparansi tinggi (Tapscott & Tapscott, 2016).
Meningkatkan Efisiensi
Teknologi ini memungkinkan dua pihak untuk melakukan transaksi secara langsung tanpa menggunakan perantara seperti bank atau notaris. Sebagai contoh, perusahaan seperti IBM (IBM Blockchain, 2022), telah menggunakan blockchain untuk mempercepat proses logistik global mereka.
Memungkinkan Inklusi Finansial
Menurut laporan World Economic Forum (2020), lebih dari 1,7 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke layanan perbankan. Untuk itu, blockchain dapat menjadi solusi untuk masalah ini misal dengan memberi pinjaman mikro atau kredit kepada pedagang kecil tanpa harus melalui birokrasi yang rumit.
Solusi Berbasis Data
Pengelolaan Data Pertanian adalah contoh nyata implementasi blockchain. Petani dapat mencatat dan memvalidasi data pribadi dan lahan mereka secara real-time menggunakan teknologi ini yang dapat membantu meningkatkan produktivitas panen.
Tantangan dan Masa Depan Blockchain
Lewis (2019) mengatakan bahwa mengadopsi teknologi blockchain cukup positif. Namun, masih terdapat beberapa tantangan seperti regulasi yang kurang jelas di negara-negara tertentu dan kebutuhan energi yang tinggi untuk penggunaan sistem seperti proof-of-work.
Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa perusahaan yang mengembangkan solusi teknologi blockchain salah satunya HARA. Perusahaan berbasis agri-tech ini sudah berjalan sejak tahun 2015 dan berhasil membantu banyak sektor agrikultur mulai dari petani hingga perusahaan. Kunjungi www.hara.agritech untuk informasi lebih lengkapnya!
Legal Disclaimer. Contributions/Investment/trading in digital assets have a relatively high risk and may not match all types of investors. The value of the digital asset is very highly volatile. This could mean potential huge profits, this also could mean potential huge losses. HARA Tokens are digital assets, so if you are interested in becoming a HARA contributor, you must convince yourself of all aspects of HARA: technology, business models, and other related factors. You should be aware of the risks of failure will still exist. HARA cannot guarantee or be held responsible for any gains or losses from the performance of HARA Token which will fully be determined by market forces.
Comments